Senin, 10 Oktober 2011

PERSIAPAN CONTOH TANAH

Cara Menyiapkan Sampel Tanah untuk Beberapa Analisis Tanah

1.      Analisis Nitrogen, Pospor, dan Kalium (NPK)
Sampel tanah yang digunakan dalam menganalisis kadar Nirogen, Pospor, dan Kalium (NPK) adalah sampel tanah terusik (disturb soil). Tanah di ambil pada kedalam 5-15 cm. Ketika mengambil sampel, sedapat mungkin tanah yang diambil pada setiap kedalaman memiliki jumlah yang sama. Hal tersebut  bertujuan agar tidak terjadi kesalahan data karena apabila setiap kedalaman diambil dalam jumlah yang berbeda, akan menyebabkan sampel tanah hanya mewakili kadar NPK pada kedalaman tertentu saja.
Salah satu cara mudah untuk mendapatkan sample dengan jumlah yang sama untuk setiap kedalaman adalah dengan menggunakan ring sample. Pengambilan sampel tanah dengan ring dilakukan dengan meletakkan ring tegak lurus dengan permukaan tanah, kemudian di pukulkan hingga ring masuk seluruhnya dan sejajar dengan permukaan tanah. Ring di ambil dengan mencingkil tanah di bagian luar ring secara berhati-hati agar tanah yang ada di dalam ring tidak keluar ataupun turun. Kemudian ratakan tanah yang melewati mulut ring hingga sebatas mulut ring tersebut. Masukkan tanah kedalam plastic dengan melepaskan-nya dari ring. Pengambilan sampel dilakukan sebanyak mugkin agar lebih mewakili luasan yang ingin di ketahui NPKnya.
Tanah yang telah di ambil dari beberapa titik tersebut diletakkan di dalam wadah untuk dihomogenkan. Setelah tanah tersebut homogen maka ambil sebagian dari sample tersebut untuk dijadikan sample. Setelah sample diambil maka tanah disaring hingga memiliki ukuran diameter maksimum 2 mm. Kering angin-kan tanah tanpa terpaan sinar langsung hingga kering atau kadar airnya rendah. Tujuannya adalah agar tidak terjadi terlalu banyak penguapan sehingga mempegaruhi hasil analisis. Kemudian homogenkan lagi tanah tersebut dan ambil sampel tanah tersebut secukupnya untuk di bawa ke laboratorium. Analisis NPK siap dilakukan denga lebih dahulu menghomogenan sample yang akan di analisis.
2.      Bahan Organik
Penyiapan sampel untuk analisis bahan organik (BO) dilakukan dengan cara yang sama dengan penyiapan sample untuk analisis NPK. Sedapat ungkin pengambilan sampel dilakukan sebanyak mungkin. Hal ini agar tanah yang diambil lebih mewakili kadar bahan organik yang ada dilapangan. Setelah pengambilan dilakukan maka sampel tersebut harus dihomogenkan dan diambil sebagian sebagai sampel. Setelah itu dilakukan penyaringan hingga ukuran diameter 2 mm. Pengering angin-an juga harus dilakukan untuk mengurangi kadar air. Hal tersebut dilakukan tanpa sorotan langsung sinar matahari, agar penguapa yang terjadi dapat di tekan sekecil mungkin. Setelah itu dilakukan pencampuran sampel agar lebih homogen. Sampel tersebut diambil secukupnya untuk di analisi di laboratorium.
3.      BV
Sampel tanah yang digunakan untuk analisis BV adalahsampel tanah terusik. Pengambilan contoh tanah untuk meng-analisis BV dilakukan dengan ring sampel. Ring yang digunakan harus memiliki volume yang dapat diketahui. Ring tersebut di letakkan tegak lurus di atas tanah. Ring kemudian dipukul agar masuk kedalam tanah  hingga sebatas mulut ring bagian atas. Cungkil tanah di bagian luar ring untuk mengeluarkan ring dari tanah. Potong tanah yang melebihi mulut ring hingga rata dengan mulut ring. Kemudian tanah tersebut di masukkan kedalam wadah (plastic). Lakukan hal yang sama hingga beberapa kali sebagai ulangan. Kemudia seluruh tanah tersebut di bawa seluruhnya kelaboratorium untuk di keringkan hingga kadar lengasnya 0 %. Kemudian timbang berat bersih tanah terbut. Hasil penimbangan yang telah dilakukan dibagi dengan juah ulangan yang dilakukan dan kemudian dibagi dengan volume ring yang digunakan untuk mengambil sampel.
4.      Stabilitas Agregat
Sample tanah yang digunakan untuk menganalisis stabilitas agragat adalah sample tanah tidak terusik. Pengmbilan sampel tanah untuk menganalisis stabilitas agregat hampir sama dengan pengmbilan sample tanah untuk analisis BV. Namun yang berbeda adalah, tanah yang diambil harus tetap berada di dalam ring untuk menghindari kerusakan ketika mobilisasi sample hingga kelaboratorium. Ring berisis tanah diminimalisasi dari gerakan yang akan merusak sampel tanah terbut. Hal terbut dilakukan dengan cara membungkus sampel secara rapi tanpa celah agar ring berisi tanah tidak bergerak-gerak di dalam plastic pembingkusnya. Pengeluaran sampel dari ring harus dilakukan secara hati-hati agar tik merusak agragat yang secara alami telah terbentuk di alam (lapangan).
5.      Biologi (Respirasi Mikrobia)
Sampel tanah untuk analisis sifat biologi seperti respirasi mikrobia adala sample tanah terusik. Tanah yang umumnya diambil untuk menganalisis sifat biologi seperti respirasi adalah tanah yang berada di sekitar akar. Tanah yang ada di sekitar akar dapat di ambil dengan ring, kor, atau mencabut tanaman kemudia tanah yang yang terjatuh dari akar dan menempel di akar di ambil dan dimasukkan kedalam plastic. Tanah yang sudah dimasukkan kedalam plastic dimasukkan kedalam kotak pendingan atau wadah yang dalamnya bersuhu rendah. Tujuannya untuk menekan aktifitas mikrobia selama perjanan hingga ke laboratorium.