PENGUMPULKAN,
PENANGANAN, DAN ANALISIS TANAMAN
Hasil dari dari analisisi tanaman untuk
mendiagnosa dan memantau status hara tanaman sangat di tentukan oleh
pengumpulan, penanganan, dan analisis bagian tanaman tanaman. cara serta
langkah yang tepat dalam melakukan dalam melakukan hal-hal di atas akan menghindarkan
dari hasil serta interpretasi yang salah dan tidak dapat dipercaya.
Tujuan dan metode
analisis tanaman
Berikut
akan dijelaskan mengenai tiga jenis analisi tanaman;
1. Analisis
diagnostic, analisis ini dilakukan untuk mengetahui penyebab terganggunya
aktivitas tubuh tanaman. selain itu juga untuk mengkonfirmasi hasil hasil
diagnose yang didapat dari analisis tanah dan gejalan yang ditunjukkan oleh
tanaman.
2.
Monitoring, analisis dilakukan untuk
menilai kecukupan dari pemupukan serta pengaruh dari pengelolaan yang dilakuan.
Analisi ini dapat digunakan untuk menghubungkan status hara tanaman pada
tahun-tahun berikutnya dan menentukan jumlah pemupukan yang dapat diberikan
berdasarkan trend komposisi kimia tanaman.
3.
Uji prediksi atau Prognostig, dapat dilakukan
digan tiga cara.
a. Analis
dari sampel dilakukan selama masa awal pertumbuhan tanaman sebelum masa dewasa
(pertumbuhan optimal) tercapai.
b. Analisi
buah yang dapat dilakukan untuk memperkirakan perlakuan yang perlu dilakukan
pada saat penyimpanan.
c. Analisis
benih atau biji yang digunakan untuk meramalkan kekurangan yang masih dapat di
toleril pada masa tanaman selanjutnya.
Semua
bentuk analisis di atas akan menunjukkan potensi kekurangan hara yang tidak
dapat ditunjukkan secara jelas oleh gejala kekurangan yang ditunjukkan oelh
tanaman.
Dokumentasi informasi
situs dan tanaman
Ketapatan hasil baik pada analisis
tanaman maupun pada analisis tanah dapat di tingkatkan dengan catatan mengenai
tampat dan kondisi tanaman yang relevan pada saat pengembilan sampel. Untuk uji
diagnostic dan pengamatan, ada dua tahap yang harus dilakukan sebelum
pengambilan sampel dilakukan yaitu berdiskusi dengan pengelola lahan dan
menjelaskan gejala yang ditunjukkan oleh tanaman.
Diskusi dengan pengelola lahan bertujuan
untuk mengetahui permasalahan yang dialamu oelh petani berdasarkan sudut
pandang petani itu sendiri. Pertanyaan yang dapat diajukan terdiri dari,
-
Detail tentang tanaman
-
Pernahkah mengalami kondisi yang ektrim
atau tidak normal pada musim tertentu.
-
Apakah terjadi gejala tertentu yang
diamati dan kapan terrjadinya
-
Apakan gejala tersebut juga terjadi pada
musim sebelumnya
-
Apakah gejala tersebut berhubungan
dengan kondisi tanah tertentu seperti karateristik drainase atau profil tanah.
-
Sistem pengelolaan apa yang dilakukan.
-
Jenis pupuk seperti apa yang digunakan
sebalumnya dan metode pemupukankannya serta frekuesi pemupukannya.
-
Irigasi apa yang diaplikasikan.
-
Apakah pernah terjadi serangan hama atau
penyakit
-
Apakah pernah dilakukan analisis tanah
sebelumnya.
Pendeskripsikan gejala yang ditunjukkan
oleh tanaman juga merupakan hal yang sangat penting untuk analisis tanaman. Hal
yang harus dilakukan adalah mencatat lokasi serta tipe gelaja yang ditunjukan
oleh tanaman. Meskipun gejala yang ditunjukkan oleh tanaman tidak speseifik
merujuk pada satu atau lebih faktor, namun faktor yang perlu diperhatikan
dibatasi pada faktor yang penting saja seperti kekurangan hara esensial
tertentu. Hal yang peling penting dari pengamatan gejala yang ditunjukkan oleh
tanaman adalah pengeruh yang ditimbulkan akibat kekurangan unsure hara.
Mengumpulkan sample
yang representative
Hal yang sering menimbulkan kesalahan
pada analisis tanaman adalah kesalahan pada saat pengembilan sampel tanaman
ditambah dengan kesalahan pada saat penyiapan sample dan analisis sampel. Oleh
karena dalam pengambilan sampel tanaman perlu memperhatikan variasi dari
tanaman dan tanah.
- Konsep dan strategi
pengambilan sampel
Prinsip
dari pengembilan sampel adalah mengumpulkan sampel untuk merepresentasikan dan
cukup untuk di analisis di laboratorium. Penilaian dan pengambilan keputusan
untuk mengumpulakan sample di lakukan berdasarkan kondisi yang ditunjukkan oleh
total populasi tanaman. pengkopositan
perlu dilakukan setelah sampel diambil. Hal ini dilakukan untuk mengurangi variabilitas
dari sampel.
- Pengambilan contoh bagian
tanaman yang tepat
Bagian
tanaman yang umum dipilih adalah yang relatif sensitif pada transfer hara. Bagian
tanaman yang relevan dapat ditentukan atau dibedakan lebih dahulu dari
keselururhan tunas. Ini cara yang paling mudah. Meski demikian yang paling
penting adalah kebersihan dan cara identifikasi bagian yang benar.
- Faktor lain yang harus
diperhatikan ketika pengambilan sampel
a.
Menghndari sample yang kotor, terkena
penyakit, rusak secara mekanik dan akaibat serangan hama serta jaringan yang
rusak,
b.
Menghindari sampel yang tumbuh area yang
keadaanya tidak biasa seperti tumbuh diarea bebatuan, berdainase rendah, area yang dipengaruhi oleh garam dan lain
sebagainya.
c.
Jangan melakukan pengambilan sampel
ketika tanaman berada dalam keadaan stress air maupun suhu.
d.
Menghindari pengambilan sample pada
organ vegetaitif setelah pembungaan yang tidak berkayu
e.
Meminimalkan contaminsai terhadap sampel
Penanganan dan
Penyiapan Sampel
Penanganan sampel
terdiri dari
- Pemindahan sampel
Yang
paling sulit dilakukan dalam proses analisis tanaman adalah mempertahankan
kesegaran sampel dari lokasi pengambilan sample sampai laboratorium.
Berkurangnya kesegaran sampel tanaman akan menpengaruhi berat sampel, kandungan
hara dan lain sebagainya. Hal yang dapat dilakkan untuk menjaga kesegaaran
sample antara lain;
a.
Pengambil sampel harus mencuci tangan
sebelum mengambil dan menyentuh sampel.
b.
Sampel harus diletakkan pada kantung
yang diberi label dan di tempatkan pada kotak pendingin dengan suhu sekitar 5oC.
c.
Setelah dipindahkan dari lapangan,
sample diletakkan di dalam lemari pendingin dengan suhu 5oC.
d.
Sisa tanah yang masih tersisa
dibersihkan dengan air bebas ion dan dikeringkan kertas tissue.
e.
Sebelum dikemas, sampel harus bebas dari
keadaan lembab.
- Pembersihan dari kontaminan
Ketika
sapai di laboratorium sample harus kembali dibersihkan. Hal ini untuk
menghindari kesalahan yag akan timbul akibat kontaminan seperti sisa tanah yang
terpercik ketika hujan dan menempel pada tanaman. Pencucian sampel juga akan
ikut mempengaruhi hasil analisis tanaman. jadi diperlukan kehati-hatian ketikan
mencuci sampel tanah.
- Pengeringan sample
Perngeringan
sample terdiri dari dua tahap yaitu pengeringan awal dan pengeringan akhir.
Pengeringan awal bertujuan untuk menonaktifkan enzim dan mengurangi
berkurangannya berat akibat respirasi, dan perubahan biokimia, serta
menghilangkan kadar air ada seluruh jarring tanaman. Sedangkan penngeringan
akhir bertujuan untuk benar2 menghilangkan kadar air yang ada pada tanaman
akibat pengeruh kelembaban ketikan penyimpanan setelah pengeringan awal.
Pengeringan ini dilakukan selama 12 jam pada suhu 60oC.
Penggilingan dan
Penyimpanan
Penggilingan dilakukan untuk mengurangi sample
yang ada menjadi ukuran yang mudah ditangani. Hal tersebut mempermudah dalam
menghomogenkan sample. Untuk meminimalkan kontaminasi, sebaiknya alat yang
digunakan dalam penggilingan sampel terbuat dari stenlis steel.
Direcomendasikan hasil penggilingan yang akan dianalisis berukuran kurang sari
1 mm dan harus di campur (dihomogenkan) sebelum diambil subsampelnya.
Analisis Laboratorium
Analisis laboratorium dapat dilakukan
dengan berbagai metode, prosedur, dan alat, seperti absorption, xray
fluorescence spectrometry dan lain-lain. Setiap laboratorium memiliki reputasi
yang berbeda. Namun setiap laboratorium harus distandarisasi kualitasnya.
Sumber:
Reuter,
et. Al, _______. Guidelines for
Collecting Hendling and Analysing Plant Material. Australia