Kamis, 03 Februari 2011

potensi pencemaran Pb pada PEratanian sayuran

POTENSI PENCEMARAN LOGAM BERAT Pb
Pada
PERTANIAN SAYURAN
Oleh Hadiman Ikram
Mahasiswa Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Mataram

BAB I
PENDAHULUAN

1.      Latar Belakang
Tanah merupakan badan alam yang memiliki fungsi yang sangat banyak dan penting bagi kehidupan manusia. Tidak dapat dipungkiri lagi hamper semua kagiatan manusi salalu berhubungan dengan tanah. Berbagai bidang profei seperti bidang pertanian, teknik dan lain sebagainya tidak dapat lepas dari peranan tanah.
Dalam dunia pertanian tanah memegang peranan penting sebagai media tanam  yang dapat menyangga usaha pertanian untuk hasil yang tinggi dan skala yang besar. Hingga saat ini , meskipun sudah banyak ditemukan berbagai media tanah sebagai pegganti media tanah mulai dari hidroponik samapai dengan aeroponik, namun belum bias menyaingi tanah dari segi hasil dan lain sebagainya.
Dari sedikit penjelasan diatas, dapat kita ketahui bahwa tanah dalam bidang pertanian teramat penting untuk di jaga kelestariannya.  Namun yang terjadi sekarang ini bayak ulah dari manusia yang merusak alam. Meskipun itu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan manusia itu sendiri, akan tetapi apa yang di lakukan manusia haus memperhatikan keles tarian lingkungan dan tanah pada khususnya. Hal ini bukan semata-mata untuk melindungi tanam dari kerusakan namun untuk dapat mempertahankan keberlanjutan usaha pertanian serta usaha lain yang bergantung pada tanah.
Pada masa orde baru tepatnya ketika di canangkannya revolusi hijau, terjadi banyak sekali perubahan dalam pola pertanian bangsa Indonesia. Pola pertanian bangsa Indonesia bergantung pada input dari luar seperti pupuk  dan pestisida kimia sintetis. Hal ini awalnya membawa dampak yang positif Karena hasil yang meningkat signifikan.
Namun belakangan ini hasil yang diberikan dari pola pertanian yang seperti di atas tidak lagi tinggi. Pola pertanian yang mengnadalkan input eksternal berupa bahan kimia sintetis tidak dapat meningkatkan hasil secara berkelanjutan. Hal ini juga menyebabkan terjadi pencemaran lingkungan dari residu pupuk dan pestisida. Salah satu residu pupuk yang ikut menyumbang unsur pencemar seperti Pb.
Salah satu pertanian yang memrlukan input eksternal sepeti pestisida dan pupuk dalam jumlah yang cukup besar. Para petani sayuran terlalu mengejar kualitas secara fisik dari hasil sayurannya seperti ukuran dan kondisi fisik yang tidak cacat (sedikit rusak). Oleh karena itu para petani senantiasa menggunakan pupuk dan pestisida dengan takaran yang cukup banyak. Hal ini yang mengindikasikan adanya pencemaran residu pupuk dan pestisida pada lahan pertanian sayur-sayuran.
Dalam makalah ini akan dibahas tentang dampak yang diakibatkan oleh pemberian pupuk dan pestisida kimia sintetis. Dalam makalah ini juga akan banyak membahas tentang pencemaran unsure logam berat Pb pada lahan pertanian sayur-sayuran. Daharapkan agar makalah ini dapat memberikan informasi yang bisa memberi kesadaran terhadap dampak pencemaran dari residu pupuk dan pestisida terutama unsur Pb pada lahan pertanian sayur-sayuran.



2.      Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan tentang pencemaran unsure logam berat Pb yang berasal dari input eksternal seperti pupuk dan pestisida sintetis pada lahan pertanian sayur-sayuran. 


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Pencemaran yang terjadi pada tanah, air tanah, badan air, atau sungai, udara dapat menyebabkan terganggunya ekosistem. Hal ini karena terputusnya rantai dalam satu tatanan linkungan atau matinya organism yang menyebabkan terganggunya ekosistem ( Soemarwoto, 1991). Berdasarkan hasil analisis, diketahui bahwa pupuk fosfat mengandung logam berat Pb antara 5 – 156 ppm (Setyorini et al. dalam Kurnia et al.).
Untuk meningkatkan hasil pertanian penggunaan pupuk tidak dapat dihindari. Petani-petani didaerah semakin banyak yang menggunakan obat-obatan pertanian dengan harapan dapat meningkatkan hasil produksinya yang maksimal tanpa mempertimbangkan akibat yang ditimbulkan pada tanaman dan lingkungan sekitarnya. Petani didaerah Brebes misalnya, sebagai salah satu pusat produksi bawang merah di Jawa Tengah, cenderung menggunakan pupuk dan pestisida secara berlebihan. (Sumarni dan Rosliani, 1996). Menurut standar umum kadar Pb dan Cd yang boleh ada pada tanah adalah masing-masing 150 ppm dan 2 ppm namun untuk jenis tanah yang berasal dari batuan beku (Charlena, 2004).
Secara bertahap pemakaian bahan agrokimia (pupuk dan pestisida) dalam system budidaya pertanian harus dikurangi, karena bahan agrokimia mengandung logam berat yang termasuk bahan beracun berbahaya (B3). Penggunaan bahan agrokimia yang tidak terkendali pada lahan pertanian terutama pada tanama sayur-sayuran berdampak negatif, antara lain meningkatnya resistensi hama atau penyakit tanaman, terbunuhnya musuh alami dan organisme yang berguna, serta terakumulasinya zat-zat kimia berbahaya dalam tanah (sutamiharja & Rizal, 1985 dalam Chalena, 2004). Kandungan logam berat timbal (Pb) dalam batuan beku dan batuan sedimen adalah sebagai berikut: batuan beku basalt 2 – 18 ppm, batuan beku granit 6 – 30 ppm, lempung dan liat 16 – 50 ppm, batu pasir < 31 ppm .
Rekomendasi pupuk untuk tanaman bawang merah pada tanah mineral dengan tingkat P dan K sedang.
Umur
Urea
ZA
SP36
KCl

Kg/ha/Musim Tanam
Preplant
47
100
311
56
2 MST
93
200
-
112
5 MST
47
100
-
56
MST: Minggu Setelah tanam.

Rekomendasi pupuk untuk tanaman Bayam pada tanah mineral dengan tingkat P dan K sedang
Umur
Urea
ZA
SP36
KCl

Kg/ha/Musim Tanam
Preplant
56
-
250
90
3 MST
56
-
-
90
(Susila, 2006).
Kisaran umum kosentrasi logam berat pada pupuk (mg/Kg).
Unsur
Pupuk P
Pupuk Nitrat
B
5-115
-
Cd
6,1-170
0,05-8,5
Cu
1-300
2-27
Pb
7-225

(Charlena, 2004).
BAB III
PEMBAHASAN

Tanah yang alami atau tanah yang tidak mengalami pengolahan karena sisetam pertanian biasa mengandung logam berat yang terkandung secara alami karena kandungan unsur batuan induknnya. Dalamm system pertanian yang umum diterapkan oleh petani di Indonesia mengguanakan pupuk kimia sintetis yang akan meniggalkan residu berupa bahan unsur kimia yang dapat mencemari tanah seperti logam berat Pb yang biasa terkandung pada pupuk P dan pupuk N.
Hal itu tidak terkecuali terjadi pada lahan pertanian sayur-sayuran. Tanaman sayur-sayuran seperti Bawang Merah dan bayam yang harus secara berkala diberi pupuk seperti pupuk Urea, ZA, SP36 dan KCl. Dengan pemupukan seperti ini maka lahan pertanian sayur-sayuran berpotensi terjadi pencemaran akibat residu pupuk tersebut terutama unsure logam berat Pb.
Unsur logam berat Pb dalam pupuk ada dalam konsentrasi yang cukup tinggi. Pupuk P memiliki konsentrasi Pb yang cukup tinggi yaitu 7-225 mg/Kg atau 7-225 ppm. Konsentrasi sebesar itu berpotensi menimbulkan pencemaran karena konsentrasi Pb yang masih dapat ditoleril oleh tanah adalah ±150 ppm.
Meskipun tidak semua dari jumlah konsentrasi pupuk P yang berjumlah 225 ppm akan menjadi residu sekaligus, namun bila pemupukan terus dilakukan maka akan terakumulasi dan akan terus menambah residu Pb dalam tanah.
Residu Pb dalam tanah akan menyebabkan terganggunya pertumbuhan. Hal ini karena dalam jumlah yang bedikit saja Pb dapat bersifat racun bagi tanaman. Sifat racun ini yang akan terus terakumulasi dan menyebabkan terus menurunnya hasil pertanian sayur-sayuran dari para petani.
Dari segi kualitas sayuran yang seperti di atas akan mengalami penurunah kualitas juga karena fisiologi yang terganggu akibat pengaruh toksisitas dari Pb  yang di serap oleh tanaman sayur-sayuran itu. Selain itu  akumulasi logam berat Pb dalam tubuh tumbuhan sayur-sayuran dan sebagainya akan ikut mempengaruhi tubuh manusia yang mengkonsumsinya.
Hal ini yang perlu di waspasdai, karena penggunaan pupuk kimia sintetis yang membawa unsur Pb akan mebawa dampak yang sangat negatif bagi tanah. Akumulasi logam berat Pb pada tanah juga akan mempengaruhi tanaman yang ada di atasnya. Melaluiu rantai makanan logam berat itu juga akan sampai di dalam tubuh manusia.
Oleh karena itu secara berkala penggunaan pupuk kimia sintetis haru terus dikurangi. Hal ini karena dampaknya yang mulai terlihat dan akan terus bertambah parah apabila terus saja digunakan. Hal ini juga agar kualitas dan kuantitas dari sayur-sayuran yang dihasilkan terus meniggkat secara signifikan.











BAB IV
PENUTUP
1.      Kesimpulan
Adapun yang dapat disimpulkan dalam makalah ini yaitu,
o   Penggunaan pupuk kimia sintetis akan menyebabkan pencemaran Pb pada laha pertanian sayur-sayuran.
o   Residu pupuk yang di alikasikan pada tanah aka terus terakumulasi dan menambah parah pencemaran yang terjadi.
2.      Saran
Penggunaan pupuk secara terus-menerus harus terus dikaji Karena dampaknya yang tidak menguntungkan dan hasil yang didapatkan terus menurun baik dari kualitas maupun kuantitas.











DAFTAR PUSTAKA

Chrlena.2004.Pencemaran Logam Berat Pb Dan Cd Pada Sayur-Sayuran.IPB.Bogor.

Soemarwoto, O.1991.Indonesia Dalam Kancah Isu Lingkungan Global.P.T. Gramedia Pustaka Utama.Jakarta.

Susila, Anas D.2006.Panduan Budidaya Tanaman Sayuran.IPB.Bogor.